loading...
RADARKAMPUS.COM, Semarang – Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo Berbagi Inspirasi dalam Diskusi Nasional Revolusi Mental dan Aparatur Negara, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sukses menggelar Diskusi Nasional yang mengangkat tema Revolusi Mental dan Aparatur Negara Kamis, (02/06/2016).
Dalam kegiatan yang
mengundang Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Pengamat Politik J. Kristiadi,
serta Budayawan Nasional Prie GS benar-benar sukses terlaksana. Pasalnya para
peserta begitu antusias dan sangat tertarik dalam proses tanya jawab yang
dimoderatori oleh Dosen Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Martien Herna Susanti
M.Si.
Dalam acara ini Bupati
Batang Yoyok Riyo Sudibyo menyampaikan bahwa sebenarnya bukan revolusi mental
dan aparatur negara. “Tetapi revolusi aparatur negara yang perlu diluruskan
mentalnya,” ujar Kepala Daerah yang juga sukses memperoleh penghargaan dalam
Bung Hatta Anti Corruption Award ini Kamis, (02/06/2016).
Selain itu Yoyok juga
berpesan pada peserta bahwa salah satu kunci kesuksesan adalah kekuatan ibu. “Jika
kamu pengen berhasil jangan taruh kakimu di dua kapal yang berbeda,”
pungkasnya.
Kegiatan ini juga diisi oleh
kekocakan dari Dzawin salah satu Stand Up Comedian Nasional yang berhasil
membuat gelak tawa peserta Diskusi Nasional kali ini.
Ketua Diskusi Nasional M Ari
Wibowo mengungkapkan bahwa kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari berbagai
jurusan, fakultas, dan universitas. Selain itu ia juga menuturkan bahwa
kegiatan ini jelas bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap seluruh warga
negara tentang pentingnya revolusi mental dan aparatur negara.
"Acara kali ini juga panitia kemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, jika tahun sebelumnya selalu mengadakan Seminar Nasional. Kali ini tim panitia mencoba sesuatu yang berbeda untuk menciptajan ketertarikan mahasiswa pada forum-forum seperti ini," pungkas mahasiswa asal Magelang ini saat ditemui ditengah-tengah kegiatan.
BACA JUGA
loading...
0 Comment for "Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo Berbagi Inspirasi dalam Diskusi Nasional Revolusi Mental dan Aparatur Negara"