Public Speaking Itu Bisa Dipelajari, Ojo Khawatir!

loading...


RADARKAMPUS.COM – Berbicara didepan umum atau dalam bahasa kerennya “public speaking” bukanlah kegiatan yang mudah kita lakukan seperti halnya pujangga yang merayu wanita, dan juga bukanlah kegiatan yang sulit kita praktikan seperti halnya kita berbicara dengan calon mertua. Di era global ini dalam dunia kerja sendiri, kemampuan komunikasi yang baik juga sangat diperlukan. Salah satu yang utama adalah kemampuan berbicara di depan umum.  Bagi yang belum biasa, bicara di depan umum bisa jadi bukan kesempatan, melainkan siksaan. Sebut saja, beberapa profesi yang berkaitan erat dengan public speaking seperti penyiar radio, pembawa acara, presenter, master of ceremony, hingga stand up comedian.

Public speaking sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Hampir setiap hari setiap orang berbicara, dan setiap pembicaraan itu haruslah menarik dan mudah dikomunikasikan kepada orang lain. Bahkan, sebuah penelitian membuktikan bahwa sebagian besar perusahaan menjadikan kemampuan public speaking sebagai kriteria tertinggi dalam menilai calon pelamar kerja di perusahaannya.

Tidak sebatas itu pula, sebagai sebuah seni dalam berkomunikasi dengan khalayak umum, public speaking juga bertujuan untuk membangun pengertian satu sama lain, menghindari kesalahpahaman atau miskomunikasi, sekaligus membangun citra diri (bisa pribadi, ataupula bisa juga lembaga).

Bahkan, pandangan  Ys. Gunadi dalam Himpunan Istilah Komunikasi yang menyebutkan bahwa public speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan mengenai suatu hal atau topik di hadapan banyak orang dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi kepada masyarakat di tempat tertentu.

Artinya, public speaking bukan hanya sekedar berbicara di depan umum dan menyelesaikannya dalam waktu tertentu. Melainkan, sebuah perpaduan antara seni, Ilmu, pengalaman pribadi dan pola fikir yang baik dalam berkomunikasi. Sehingga, banyak pula yang menyebutkan bahwa orang yang mempunyai kemampuan public speaking yang baik adalah orang yang mampu menyampaikan pesan kepada orang banyak, namun pesan dapat sampai ke penerima pesan sesuai dengan apa yang ingin disampaikan.

Semua Bisa Dipelajari!
Kita kerap tidak sadar, jika kita sebenarnya kerap melakukan public speaking dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mulai dari menyampaikan pendapat di dalam rapat, bercerita dengan teman-teman, hingga presentasi di depan kelas merupakan beberapa contoh dari penerapan public speaking yang kerap tidak kita sadari.

Oleh sebab itu jelas, bahwa public speaking tidak sebatas bakat yang ditakdirkan Tuhan melainkan sebuah kematangan proses yang telah dilewati. Jadi setiap orang bisa memperolehnya dengan berlatih dan usaha keras.

Bahkan, dewasa ini siapapun berhak untuk berbicara didepan publik. Tidak hanya sebatas publik figur, selebritis, dan politisi saja. Terlebih saat ini negara telah menjamin dan mengaturnya, mubazir betul, ketika tidak kita optimalkan (red - pasal 28E ayat 3, UUD 1945).

Beberapa tokoh memang dilahirkan dengan bakat khusus dalam hal public speaking, namun jika tidak diasah semua itupun akan tumpul. Sebut saja, Soekarno sebagai salah satu tokoh nasional Republik Indonesia, yang tidak satupun meragukan kemampuannya dalam berorasi dihadapan publik. Bisa jadi, itu bakat alamiyah yang ia peroleh dari Tuhan. Namun, tidak hanya itu beliau mendapatkan semua kemampuannya itu dengan latihan dan kerja keras. Bahkan, seorang DR. Sarlito Wiryawan dalam sebuah film dokumenter menyebutan bahwa kemampuan berorasi Soekarno diperoleh “dengan latihan terus menerus dia bisa memilih intonasi, alunan nada, sampai pilihan kata yang sanggup memikat para pendengarnya. Untuk urusan pidato dan orasi, Soekarno tidak main-main. Dia benar-benar seorang seniman di atas podium.”

Atau, Karni Ilyas, Rosiana Silalahi, Indra Bekti, Tantowi Yahya, Dedy Corbuzer, hingga Tukul Arwana, dan beberapa nama lainnya telah menikmati kesuksesan dari hasil jerih payahnya menggeluti profesi sebagai presenter serta pembawa acara, yang tentu saja menggunakan skill dalam hal public speaking. Semua itu, tidak serta merta tanpa usaha melainkan melalui proses belajar yang panjang dan jam terbang yang tinggi.

Jika belum puas, coba kita lihat komika-komika Indonesia yang pandai menghibur kita didepan publik. Ryan, Akbar, Ge Pamungkas, Gilang, Babe, hingga Fico berhasil menghipnotis dan membuat penonton terpingkal-pingkal dengan kemampuan public speakingnya. Semua itu kembali lagi, melalui proses belajar dan pembiasaan.

Menjadi sangat jelas, bahwa public speaking bukan lah hal yang sulit kita lakukan. Toh, dalam kehidupan sehari-hari kita kerap melakukannya meski tidak disadari. Mulailah belajar dan mempraktikannya! Jangan Khawatir!.
BACA JUGA
loading...
Labels: Opini

Thanks for reading Public Speaking Itu Bisa Dipelajari, Ojo Khawatir!. Please share...!

0 Comment for "Public Speaking Itu Bisa Dipelajari, Ojo Khawatir!"

Back To Top